“Aneh ” BWS NTT II Sosialisasi Bangun Waduk Lambo Di Ruangan Bupati Nagekeo Tidak Libatkan Pemilik Lahan

 

Nagekeo suaranusabunga.com – Setelah di lakukan Kontrak beberapa waktu lalu di Jakarta soal Pembangunan Waduk Lambo di Nagekeo, Balai Wilayah Sungai ( BWS) NTT II mulai melakukan sosialisasi.

Sedikit “Aneh” karena sosialisasi di lakukan di Kantor Bupati tanpa melibatkan para pemilik lahan yang akan menjadi korban dan pemilik lahan terdampak dari pembangunan waduk tersebut.
Kepada suaranusabunga.com Ketua AMAN Nusa Bunga Wilayah Tengah  Wilibrodus Ou mengaku bingung dengan kepala BWS NTT II yang melakukan sosialisasi pembangunan waduk di Kantor Bupati tanpa melibatkan Masyarakat Adat dari Tiga Suku terdampak.
Di jelaskan Wili Ou pihaknya adalah  korban terdampak dari pembangunan waduk tetapi tidak di libatkan dalam sosialisasi tersebut menjadi pertanyaan siapa korban dan lahan siapa yang akan di jadikan Lokasi Mega Proyek tersebut.
Masyarakat dari tiga suku yang mestinya wajib di hadirkan saat sosialisasi oleh BWS NTT II tetapi tidak di undang ini ada apa ? Ungkapnya dengan nada kesal.
Sesungguhnya kami juga tidak terlalu repot dengan informasi tersebut karena mungkin Kepala BWS NTT II sudah punya lahan sendiri yang nantinya akan di jadikan Lokasi Waduk .
” Ingat kami tidak menolak Pembangunan Waduk tetapi kami menolak Lokasi yang di tunjuk oleh Pihak BWS NTT II yaitu Lowo Se, jangan balikan isu yang terkesan kami tidak mendukung Pemerintah dalam pembangunan” kata Wili Ou
Bukti dukungan kami sangat jelas dimana kami sudah menyampaikan kepada BWS NTT II bahwa kami menyiapkan dua Lokasi Alternatif yang juga dulu pernah di lakukan survei oleh pihak BWS NTT II sendiri.
Hal yang sama juga di sampaikan Ketua Forum Perempuan Adat AMAN Nusa Bunga Siti Aisyah yang dengan tegas mengatakan sampai kapanpun kami tolak Lokasi waduk di Lowo Se.
Jika mau bangun silakan kerja di atas tanah sendiri, dan kami sudah tawarkan lokasi alternatif kalau mau mari kita diskusikan supaya pembangunan bisa berjalan.
Katanya pembangunan untuk Masyarakat tetapi kenapa suara rakyat tidak di dengar.
Jangan pernah benturkan Masyarakat Adat  demi kepentingan Elit yang sampai saat ini kami tidak tau apa tujuan di bangun waduk tersebut.( Dedi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *