Warga Lima Suku Berkomitmen Tolak Lokasi Waduk Lambo Di Lowo Se, Dan Siapkan Dua Lokasi Alternatif

Ket foto Istimewa
Kupang suaranusabunga.com – Hingga saat ini arus Penolakan terhadap Lokasi Pembangunan Waduk Lambo di Lowo Se dari warga yang terdampak yaitu dari Suku Ndora, Rendu, Isa, Gadja dan Lambo kian Menguat.
Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ( AMAN) Nusa Bunga Wilayah Tengah Wolibrodus Ou kepada suaranusabunga.com mengatakan Hingga saat ini Komitmen Warga dari ke Lima suku soal penolakan Lokasi Pembangunan Waduk Lambo di Lowo Se kian menguat hal ini di buktikan dengan bertambahnya warga yang sebelumnya menerima tetapi saat ini sudah bergabung dan bersepakat menolak Lokasi Waduk Lambo di Lowo Se.
Lanjut Wili Ou penolakan Lokasi tersebut bukan tampa dasar karena memang Lokasi tersebut merupakan tempat yang sangat Sakral untuk di lakukan semua Upacara Seremonial Adat terutama sebelum berburu dan itu di wariskan secara turun temurun oleh Nenek Moyang kami dan itu tidak bisa di ganggu oleh siapapun.
Kami tidak menolak Pembangunan Waduk tetapi kami menolak Lokasi dengan menyiapkan dua Lokasi lain yaitu Malawaka dan Lowo Pebhu untuk di jadikan Lokasi Pembangunan Waduk.
Tanah yang ada itu Tanah Ulayat sehingga tidak ada Sertifikat yang menyatakan itu adalah Lahan milik orang perorangan , sehingga untuk urusan apapun harus duduk bersama dengan Ketua Suku juga Warga semua, bukan seperti yang terjadi saat ini ada Oknum yang merekayasa seolah-olah dia adalah Ketua Suku tetapi tidak di Akui.
Lanjut Wili banyak informasi sesat yang beredar di Masyarakat bahwa saat ini hampir semua warga sudah menerima dan tinggal beberapa Kepala Keluarga yang menolak itu tidak benar, sekali lagi saya tegaskan tidak benar.
Ketika di tanya soal informasi adanya Warga yang sudah menerima Uang ganti Rugi dan sisanya nanti akan di titipkan ke Pengadilan dengan tegas Wili mengatakan Informasi itu tidak benar terbukti sampai hari ini masih ada penolakan dan Aksi dari Masyarakat.
Berkaitan dengan Informasi bahwa Uang ganti rugi akan di titipkan ke Pengadilan kata Wili itu urusan Pihak Balai Wilayah Sungai ( BWS) dan Kontraktor dan tidak mungkin Masyarakat mau ambil.
Dirinya berharap jangan sampai hanya karena ingin membangun Waduk tetapi Hak Masyarakat tidak di Hormati.
Sebelumnya memang ada warga yang sempat mau menerima sehingga terjadi Pro dan Kontra terapi saat ini kami semua Masyarakat dari Ke Lima suku bersatu’ menolak Lokasi Pembangunan Waduk di Lowo Se sehingga jangan lagi ada pihak-pihak yang mungkin berkepentingan dengan Mega Proyek tersebut mulai menghasut dan menggiring Opini yang tidak bertanggung jawab.
Sementara Ketua Forum Penolakan Lokasi Pembangunan Waduk Lambo di Lowo Se Bernadinus menyampaikan jika ingin melihat kondisi Masyarakat saat ini apakah menerima atau menolak silakan datang ke Rendu, tidak perlu melakukan manipulasi data dan Informasi.
Kami sudah jelaskan berulang kali bahwa kami akan tetap menolak Pembangunan Waduk Lambo di Lowo Se karena itu Lokasi seremonial adat yang di wariskan oleh leluhur dan tidak untuk di obrak Abrik tegas Bernadinus.( Dedi)