Warga Tiga Komunitas Adat Nyatakan Tidak Menolak Pembangunan Waduk, Tetapi Menolak Lokasi Waduk Lowo Se

Mbay suaranusabunga.com- Sejak tahun 2001 Tiga Komunitas Adat Rendu,Ndora dan Labolewa telah menyatakan sikap menolak Lokasi pembangunan Waduk Lowo Se dan menawarkan kepada Pemerinta untuk di bangun pada Lokasi Malawaka atau Lowo Pebhu.

Setelah adanya penolakan tersebut seolah diam dan tidak di bicarakan lagi, dan wacana pembangunan Waduk Lambo di Lowo se kembali di munculkan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) NTT II pada tahun 2016 dan Masyarakat tetap pada pendirian yang sama yaitu Menolak Lokasi Waduk Lowo Se.

Penolakan Lokasi Pembangunan Waduk Lambo di Lowo Se bukan berarti Masyarakat tidak mendukung pembangunan dan melawan Pemerintah karena memang Masyarakat sudah menyiapkan Lahan yang lain demikian di sampaikan Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ( AMAN) Nusa Bunga Philipus Kami di hadapan Warga Tiga Komunitas Adat saat HUT AMAN Ke 20 di Rendu Minggu 17/3.

Saat ini anehnya ada para Pihak yang tidak memahami Persoalan yang di Alami Tiga Komunitas Adat Rendu, Ndora dan Labolewa beranggapan bahwa Masyarakat tidak mendukung Program Pemerinta.

Justru yang menjadi pertanyaan kita adalah kenapa masih saja di paksakan di bangun pada Lokasi yang di tolak Warga padahal sudah ada lokasi lain yang di siapkan, Pembangunan macam apa kalau begini tegas Philipus.

Sementara Ketua Dewan AMAN Nusa Bunga Bernadinus Gaso di hadapan warga mengatakan saat perwakilan tiga Komunitas Adat difasilitasi oleh BWS NTT II bertemu dengan Menteri PUPR beberapa waktu lalu pihaknya sudah menyatakan tidak menolak pembangunan Waduk tetapi menolak Lokasi Pembangunan Waduk yang di rencanakan BWS NTT di Lowo Se.

Pihaknya mengaku sangat kecewa dengan Pihak BWS NTT II yang terkesan tidak tau trimakasih dengan Masyarakat dari tiga Komunitas Adat yang sudah memberikan Lokasi lain untuk di jadikan Lokasi Pembangunan Waduk.

“Kami dari tiga Komunitas Adat sampai kapanpun akan tetap menolak Lokasi pembangunan waduk di Lowo Se karena memang pada Lokasi tersebut merupakan tempat di laksanakannya Seremonial Adat Tiga Komunitas adat dan juga ada makam para Pejuang suku Rendu kata Bernadinus.

Mempertahan tempat Sakral yang di wariskan leluhur kami sejengkalpun kami tidak akan mundur katanya. (Dedi wolo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *