Penolakan Lokasi Waduk Lambo Di Lowo Se Itu Harga Mati, Siti Aisah: Jika Mau Bangun Silakan Bawa Lahan Sendiri
Mbay suaranusabunga.com – Hingga saat ini warga Pemilik Lahan yang tergabung dalam Tiga Suku, Ndora,Rendu dan Lambo tetap berkomitmen Menolak Lokasi Pembangunan Waduk di Lowo Se.
Pernyataan ini di sampaikan Ketua Forum Perempuan Adat AMAN Nusa Bunga Siti Aisyah kepada suaranusabunga.com Sabtu 21/8/2021.
Di jelaskan Siti Aisah penolakan Lokasi Pembangunan Waduk Lambo di Lowo Se itu harga mati dan jika Kepala Balai Wilayah Sungai ingin membangun Waduk silakan Bangun di Tanah Miliknya sendiri atau bawa dengan Tanah.
“Ini lahan kami Masyarakat Adat bukan milik kepala Balai Wilayah Sungai atau siapa saja dan ketika kami masih menolak Lokasi tersebut jangan ada yang macam-macam dan memaksa” tegas Siti Aisah.
Saat bertemu Menteri PUPR sangat jelas perintahnya yaitu jangankan seratus orang yang Menolak Satu Orang saja tidak boleh Bangun tetapi sekarang ko kepala BWS masih Paksakan padahal jelas-jelas kami Masyarakat menolak Lokasi tersebut artinya kami menduga Kepala BWS membangkang perintah Menteri.
Sekali lagi saya tegaskan itu Lahan Milik kami yang di wariskan oleh leluhur dan sampai hari ini kami mengolahnya untuk kelangsungan Hidup kami ungkap Siti Aisah dengan nada tinggi.
Sementara Ketua AMAN Nusa Bunga Wilayah Tengah Wilibrodus Ou beberapa waktu lalu mengatakan Arus Penolakan Lokasi Pembangunan Waduk Lambo di Lowo Se semakin kuat dengan bergabungnya saudara-saudara kami yang sebelumnya sempat menerima.
Kami di wariskan Lahan oleh leluhur untuk di kelola demi keberlangsungan Hidup bukan untuk di Rusak dan sampai kapanpun kami menolak Lokasi Waduk di Lowo Se.
Untuk di ketahui oleh Kepala BWS NTT Lowo Se itu tempat yang sangat Sakral di mana tempat itu kami melakukan seremonial Adat jadi jangan ada niat menghilangkan Budaya kami.( Dedi)