Siti Aisyah : BPN Nagekeo Di Duga Manipulasi Data Lahan dan Tanaman Milik Masyarakat Terdampak Waduk Lambo

Foto : istimewa
Kupang suaranusabunga.com – Beredarnya Informasi bahwa Masyarakat Terdampak Waduk Lambo sudah menerima Pembangunan Waduk Lambo di Lowo Se di bantah oleh ibu Siti Aisyah Tokoh Perempuan.
Kepada suaranusabungs.com Kamis 17/6/2021 Siti Aisyah Tokoh Perempuan Ndora mengatakan dari mana Badan Pertanahan Nasional (BPN ) Nagekeo bisa mendapatkan Data dan Informasi kalau benar mereka turun ke Kebun Warga tetapi tidak di dampingi pemilik Lahan.
Soal berapa luas lahan, Berapa banyak tanaman kan yang tau itu Pemilik Lahan terus tiba-tiba sudah ada data di BPN artinya apa sesungguhnya BPN Nagekeo di duga melakukan manipulasi data dan Informasi kepada BWS NTT II karena mereka di percaya oleh BWS untuk melakukan pengukuran luas lahan dan mencari tau siapa pemilik lahan Lokasi waduk tegas Siti Aisyah.
Mungkin benar BPN sudah turun ke Lokasi tetapi dari mana BPN mendapatkan data karena sampai saat ini Masyarakat Terdampak masih menolak Lokasi Waduk di Lowo Se tersebut dan Masyarakat tidak pernah mengijinkan BPN melakukan pengukuran Lahan mereka.
“Jujur saya pribadi sampai saat ini tidak masuk akal dengan informasi yang beredar bahwa BPN telah memperoleh data soal luas lahan warga dan sudah tau siapa pemiliknya, itu siapa yang tulis dan laporkan ke BPN” kata Siti Aisyah
Ini lahan warga bukan milik Pemerintah sehingga jangan seenaknya saja mengklaim bahwa masyarakat sudah terima untuk di bangun waduk tanpa keikutsertaan Pemilik Lahan dalam semua proses baik pendataan maupun pengukuran lahan.
Sementara ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ( AMAN) Nusa Bunga wilayah bagian tenga. Wili Au beberapa waktu lalu mengatakan Arus penolakan terhadap lokasi pembangunan waduk Lambo di Lowo Se kian menguat bahkan sampai berujung pada aksi pengusiran petugas dari BPN Nagekeo.
Sejumlah warga yang dulu menerima kata Wily Ou saat ini sudah bersatu menolak Lokasi Pembangunan Waduk Lambo di Lowo Se.(Dedi)